[BOOK REVIEW] TeenLit: Pengurus MOS Harus Mati - Lexie Xu (lanjutan "Obsesi")


"Intinya, buat kebanyakan orang, materi itu patut diributkan, tapi sebenarnya yang lebih menentukan kebahagiaan kita adalah orang-orang di sekeliling kita, orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita." 

Pengurus MOS Harus Mati---atau yang disebut Lexsychopaths (sebutan untuk para fans Ci Lexie) PMHM---adalah lanjutan dari novel bergenre thriller Obsesi. Yeah, dari judulnya saja sudah sangat eye catchy dan auranya sudah mencuat keluar. Sekadar informasi, PMHM---yah, kita sebut PMHM saja ya---adalah novel ketiga Ci Lexie, setelah Obsesi dan Ratu Preman hasil kolaborasi dengan Primadonna Angela.

Judul novel ini diambil dari judul film John Tucker Must Die. Judul yang pas untuk isinya. Awalnya, saya berpikir bahwa Obsesi sudah tamat dan tidak menyadari bahwa ending Obsesi itu sebenarnya adalah cliff hanger. Pas ketemu PMHM di Gramedia, langsung saya rampas satu dari rak ke kasir.

Kita mulai saja.
Hanny Pelangi, sahabat kental Jenny Angkasa membuka cerita dengan kesenewenannya karena terpilih menjadi pengurus MOS. Saat itu, Hanny menemani Jenny berlibur ke Singapura. Karena tingkah laku Hanny yang menjadi-jadi tiap harinya, Jenny merelakan Hanny untuk balik ke Jakarta. Benji, sang Kosis, mengajak para pengurus MOS mengarang kisah horor seputar SMA Persada Internasional. Dan perlahan-lahan, satu per satu kisah horor menjadi kenyataan dan mimpi buruk bagi semuanya.

Pertama-tama, saya jatuh cinta dengan kovernya, apalagi tulisan judulnya yang ditulis dengan darah. Slurp! (emang jus jeruk yak?) Saya suka dengan gaya penuturan Ci Lexie dengan penggunaan PoV 1. Setiap tokoh punya ciri khasnya sendiri. Pada Obsesi, ada sudut pandang dari Jenny dan Hanny. Di PMHM, Ci Lexie hanya mengambil sudut pandang Hanny, jadi cerita tereksplor semuanya dengan baik. Langkah yang tepat. Konflik demi konflik diceritakan dengan sangat smooth sekali, maksudnya perpindahan satu konflik ke konflik lainnya sangat lancar. Karakter dalam novel ini kuat sekali, karena saat membaca dialog dari satu tokoh, tanpa perlu melirik kiri-kanan, kamu sudah bisa menebak siapa yang berdialog. Dan penulis sangat memerhatikan detail dari novel ini, terbukti dari ending PMHM yang dibuat dengan sabar, maksudnya tidak terburu-buru, sehingga nyaman membacanya dan merasuki pikiran juga hati dengan tajam :D

Novel 2 in 1 (thriller + romance) ini tak akan mengecewakan kamu sama sekali. Semua tetralogi Johan Series dimulai dari Alexis, putra Ci Lexie, yang suka main game horor. Ci Lexie juga menyelipkan amanat di sini mengenai rasa syukur dengan menggunakan momen yang pas. Jika kamu sudah kenal penulisnya, pasti kamu tahu kalau Ci Lexie sangat ramah terhadap Lexsychopaths.

Mungkin kekurangannya, adalah durasi MOS yang panjang, 7 hari. Di sekolah-sekolah swasta lainnya, biasanya MOS hanya 3 hari saja. But, selebihnya, TOP BANGET! Tak bisa dipungkiri, mau tak mau, novel ini harus dimiliki. Ya, novel ini bergenre thriller mencekam berbalut romance. Kamu akan tahu maksudku jika sudah membacanya. Tak ada salahnya, jika kamu membaca PMHM duluan baru Obsesi karena tiap novel, satu petualangan selesai. Tapi, untuk lebih baiknya disarankan membaca Obsesi dulu, baru PMHM, supaya lebih menikmati PMHM.

Novel ini akan membuat kamu-kamu merinding hebat, tatap kiri-kanan (kalau bacanya malam-malam), gigit kuku, tersenyum, dan mata terbelalak lebar, juga mulut menganga lebar. Novel ini akan memuaskan dahaga kamu-kamu semua yang kepengen baca novel thriller karya penulis lokal.

At last but not least, saya berikan 5 bintang untuk novel ini dan 2 jempol untuk Ci Lexie. By the way, novel ini adalah bagian dari tetralogi Johan Series. Lanjutan PMHM adalah Permainan Maut dan Teror.

8/10 stars

Judul: Pengurus MOS Harus Mati
Penulis: Lexie Xu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Desain kover: Maryna Roesdy
Tahun terbit: Mei 2011
Jumlah halaman: 304 halaman

best regards,
Erison

No comments:

Powered by Blogger.