[BOOK REVIEW] TeenLit: Honey Money - Debbie



Prity Diana, gadis 17 tahun yang sedang menikmati masa penuh gelora--termasuk hal percintaan. Bosan dengan Elbert yang pas-pasan (mal, Alphard, Innova, perhiasan, restoran adalah hal langka), resolusi Dee kali ini; cari cowok tajir. Rendy Alexander, bak gayung bersambut, terpikat dengan pesona Dee di pesta ultah Ane, sahabat Dee & sepupu Rendy. Masa dream-come-true terus memberikan guratan warna-warni di kanvas kehidupan Dee sampai meninggalnya ibunda Rendy menguak semua hal yang disembunyikan & tak diketahui oleh Dee. Lenyapnya Rendy tanpa jejak makin membuat Dee berspekulasi banyak, dan berkeyakinan bahwa Rendy ingin menjauhinya. Sahabat Dee--Sandra, Liana, Ane, Anthony, Tutut, Suhendra--ikut mengambil peran dalam membalut luka Dee. Juga Stefan, tetangga & teman Dee sedari kecil. Akankah Rendy kembali & menjelaskan semuanya pada Dee? Atau Rendy akan terus menghilang dari hadapan Dee? Dapatkah Dee bangkit atau malah sebaliknya? Apakah pertolongan sahabat-sahabat Dee cukup efektif? Siapa sebenarnya Stefan? Atau ada sesuatu yang sedang dirahasiakan lagi dari Dee? Honey Money menjadi kuncinya!

Saya mencatat beberapa "poin" penting di novel ini:
1. I guess, mungkin yang ada di benak kamu saat membaca summary di atas adalah ah-palingan-cerita-cinta-cintaan-ABG-gak-jelas. Hohoho, kamu salah besar! Dengan huruf SAR sebesar Everest.
2. Kapan terakhir kalinya kamu merasa kehilangan setelah menuntaskan sebuah novel?
3. Setting yang kaya, membuat cerita hidup dan mudah masuk ke dalam cerita.
4. Pergulatan batin Dee yang dijabarkan tak akan menimbulkan kesan panjang-banget-sih-gue-males-bacanya.
5. Konflik yang tepat, akurat, dan... jelas!
6. Alur yang tidak lompat-lompat ke sana-kemari. Semuanya ditata dengan baik sekali dan mengalun merdu dipadukan dengan suara nyanyian Sarah Brightman.
7. Debbie put a lot of quotes in this novel! And you'll get many lessons asal kamu peka. Secara abstrak maupun nyata.
8. Friendship. Jalinan persahabatan yang kentara sekali.       
9. Ending yang dieksekusi dengan baik, oke, kreatif, dan tak seperti novel pada umumnya.
10. Berbagai ilustrasi yang oke menambah kesempurnaan novel ini.
11. Soul yang amat melekat kuat di keseluruhan cerita. Hidup dan nyata.

Saya suka dengan pergulatan batin Dee benar-benar nyata. Dari segi tingkah laku, sikap, sifat, pikiran, batin seluruhnya dialami oleh Dee di novel ini. Efek dari patah hati diceritakan dengan lengkap. Riset yang sangat bagus sekali.

Bagian ending pun dikerjakan Debbie dengan baik, mulus, perlahan, tidak tergesa-gesa, tak ada pemaksaan sama sekali. Hal ini bukan hanya berlaku di bagian ending. Debbie berhasil menuntun dan menggiring kita dengan perlahan, halus, pasti, dan splash. Kita sudah terjebak ke dalam dunia ciptaan sang penulis dan baru menemukan jalan keluarnya saat sudah mencapai tahap ending. Emosi yang dirasakan Dee seakan-akan menyerap kita untuk merasakannya juga.

Latar tempat di novel ini benar-benar kaya sekali, membuat kita lebih mudah tenggelam ke dalam cerita. Alih-alih membuat cerita tampak sangat deskriptif, setting di sini membuat cerita tampak lebih nyata dan hidup lagi.

Karakter yang saya sukai adalah tentu saja, Prity Diana dan Liana, sahabat Dee. Alasan pertama, Liana banyak menyebarkan quotes di novel ini yang menjelaskan bahwa Liana bijaksana. And then... No, no. I'll spoil a lot if I tell you the reasons. ^^

"Novel dan film tak pernah mengungkapkannya, karena alasan itu terlalu biasa. Gak seru. Penonton dan pembaca pasti akan kecewa kalau tokoh cewek dan cowoknya berpisah tanpa alasan yang jelas. Tapi bukankah itu sering sekali terjadi dalam kehidupan nyata?"

Of course, kamu dapat menyimpulkan apa yang dirasakan Dee di dalam cerita ini. Debbie dapat menyampaikan perasaan Dee hanya dengan kalimat singkat yang langsung menancap di hati kita, tanpa perlu kalimat panjang bertele-tele yang terlalu deskriptif.

"Mendadak aku teringat adegan film Kungfu Panda, saat ayah Po si panda akan memberitahunya sebuah rahasia besar."

Apa yang membuat Dee teringat pada Po di film Kungfu Panda? Dan apa "sebuah rahasia besar" yang dimaksud oleh Dee?

"Mengingatkanku pula pada jutaan balon gas yang menerbangkan rumah di film UP!, persis seperti terbang mengawang yang kurasakan waktu jatuh cinta setengah mati padanya." 

Di manakah Dee saat itu? Apakah luka masa lalu itu terus membayanginya, berubah menjadi kenangan manis, atau akan terus membuatnya terpuruk?

"It's not about how much love we have in the beginning. It is about how much love we build till the end...."

Yang paling saya suka dari Debbie adalah gaya bercerita yang asyik, menggelitik, dan "bersahabat" dengan pembaca. Saya tak akan melewatkan karya-karya Debbie selanjutnya. Novel ini bisa menjadi referensi untuk kamu menghadapi & menjalani kehidupan. Let's start a new life! :)

8/10 stars

Judul: Honey Money
Penulis: Debbie Widjaja
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Desain kover: Yustisea Satyalim
Tahun terbit: Mei 2010
Jumlah halaman: 248 halaman
best regards,
Erison

This review was one of two best-and-most-popular reviews in this competition

No comments:

Powered by Blogger.