What I Expect from The Hunger Games: #CatchingFire
Kurang dari sebulan lagi, film lanjutan dari The Hunger Games ini sudah
dapat disaksikan di seluruh dunia. 3 buah trailer sudah dirilis oleh Lionsgate, yang
juga memberikan sekilas arena Quarter Quell. Final
poster juga sudah dirilis,
berikut poster untuk versi IMAX juga. 3 buah TV
Spot juga sudah beredar di
Internet. Sebagai fans fanatik dari seri ini, apalagi setelah menonton final trailer-nya, ekspetasi
saya untuk Catching Fire melambung makin tinggi saja. Kali ini, saya akan share sedikit ekspetasi saya terhadap film
yang paling saya tunggu-tunggu kehadirannya tahun ini.
1. Violence dan gore yang lebih intens dan ketegangan yang terus digeber
Jika dibandingkan dengan The Hunger Games, kekerasan dan adegan
darah-darahan di Catching Fire jauh lebih intens. Dengan arena yang melancarkan
serangan-serangan tak terduga pada jam tertentu, di antaranya monkey mutts, kabut beracun,
serangan burung jabberjay,
hujan darah, dan sebagainya, Suzanne Collins berhasil memacu adrenalin saya.
Apalagi dengan adegan puncak yang cetar membahana di arena Quarter Quell yang
tentu harus saya rahasiakan. Ditambah dengan fakta bahwa untuk Hunger Games
ke-75 a.k.a Quarter Quell ke-3, pesertanya diambil dari para pemenang Hunger
Games terdahulu dari masing-masing distrik yang tentunya adalah para pembunuh
yang sudah berpengalaman. Senjata yang digunakan juga lebih mematikan. Di dalam final trailer, terdapat
beberapa adegan di arena yang membuat saya makin excited dan tidak sabar saja. Apalagi pada saat Katniss berteriak ketika
burung jabberjay mengelilinginya dan terus
mengulang-ngulang jeritan Prim. That
was super-intense, guys!
2. Stay true to the book
Bagi semua para pencinta buku atau buku berseri tertentu, jika buku
favoritnya akan diangkat menjadi film, pasti salah satu harapannya tidak lain
dan tidak bukan adalah tetap setia dan tidak selingkuh dari versi bukunya.
*ehem* Di beberapa wawancara, baik sutradara maupun para pemain sudah
mengatakan bahwa Catching Fire sangat stay
true to the book, kecuali ada sedikit perubahan yang dibuat, yaitu di versi
film nanti, Peeta bisa berenang, dan berdasarkan final trailer, langit di arena
Quarter Quell bukan merah jambu, melainkan biru muda.
Dari 3 buah trailer dan beberapa foto adegan Catching
Fire, terlihat bahwa Catching Fire memang sepertinya stay true to the book,
salah satunya adalah foto ketika Katniss berkunjung ke rumah Haymitch untuk
membangunkannya dan Peeta juga ikutan nongol di rumah Haymitch. Peeta sedang
memotong roti yang dibawanya. Juga adegan dimana Katniss satu hovercraft bersama Cinna saat hendak menuju ke
Tempat Peluncuran di TV Spot yang kedua. Selama tidak merubah jalan penceritaan yang
sudah dibuat penulis novelnya, saya tidak merasa terganggu dengan perubahan
yang dilakukan.
3. Visual effects yang nampol banget
Visual effects di dalam film Catching Fire memang diperlukan untuk alur cerita, bukan
sekadar hanya untuk pamer belaka. Banyak adegan yang tentunya memerlukan visual effects. Di ketiga trailer dan TV
Spot, untuk visual effects-nya
saya tidak perlu cemas lagi. Keren! Apalagi momen serangan gelombang
pasang yang melahap habis bukit dan pepohonan (ada di final trailer), sedikit
mengingatkan saya pada film The
Impossible. Dan juga saat Katniss dan Finnick mencoba lari dari kejaran
burung jabberjay, dan
menabrak dinding tak kasat mata. Serta pakaian Katniss dan Peeta saat Tributes Parade yang menyala-nyala dan bersinar.
Namun, dari semuanya, yang paling saya tunggu
adalah adegan transformasi gaun pernikahan Katniss menjadi Mockingjay. Jujur
saja, saya kurang puas dengan adegan dimana gaun Katniss yang memunculkan api
saat wawancara di film pertama. Semoga saja transformasi kali ini lebih
spektakuler.
4. Mendapatkan at least satu nominasi Oscar tahun depan
Nominasi yang mungkin dapat diraih oleh
Catching Fire adalah Best Hairstyling and Make-up, Best Original Song, Best Production Design, dan mungkin juga untuk kategori Best Visual Effects—meskipun
persentase untuk menangnya sedikit sekali karena adanya film-film science-fiction dan fantasy lainnya yang penggunaan visual
effects-nya maksimal banget, seperiti Gravity.
Namun yang paling saya optimis adalah Best Hairstyling and Make-up. Well, ini hanya sekadar
prediksi saja dan keinginan pribadi saya. *wink*
5. Dapat menerjemahkan buku setebal 424 halaman ke bahasa film dengan baik
Saya rasa, hal ini juga menjadi ekspetasi untuk semua fans Hunger Games dimana di dalam buku
Catching Fire cukup banyak hal baru yang perlu disampaikan agar film dapat
dinikmati dengan enak. Well,
ini mungkin tidak bermasalah untuk penonton yang sudah membaca novelnya
sebelumnya, namun saya rasa, para fans semuanya ingin melihat (hampir) semua
elemen dari novel dapat diangkat ke dalam film. Jika Catching Fire memang
benar-benar fantastis nantinya, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan
nominasi Best Picture Oscar tahun depan. *wink*
Baiklah, itu ekspetasi saya untuk film The Hunger Games: Catching Fire.
Namun, sejauh ini, saya tidak merasa dikecewakan. Apa yang disajikan di dalam
tiga buah trailer benar-benar memukau dan selalu membuat
saya merinding setiap kali menonton.
Berikut juga sudah saya embed tiga buah trailer Catching Fire, yaitu Exclusive Teaser Trailer, Official Trailer, dan Exclusive Final Trailer. Selamat menonton! Happy Hunger Games and may the odds be ever in your favor!
Salam Hunger Games,
Erison
Exclusive Teaser
Trailer:
Official Trailer:
Exclusive Final
Trailer:
IMAX “Behind The
Frame” Featurette:
#CatchingFire
Atlas – TV Spot:
#CatchingFire
Betting on You – TV Spot:
#CatchingFire TV Spot #3 (Low Quality):
No comments: