[MOVIE REVIEW] Final Destination 3


Final Destination 3!
Yeah, bagi yang sudah menonton Final Destination dan Final Destination 2, pasti sudah tahu tagline dari Final Destination 3 ini. Yep, sang tokoh utama mendapatkan premonition, kemudian ia berteriak dan beberapa orang selamat, lalu perlahan-lahan orang-orang yang selamat tewas secara misterius. Dari keseluruhan seri Final Destination, saya paling suka Final Destination 3 ini. Alasan pertama, tentunya pemeran utama, Mary Elizabeth Winstead yang memerankan Wendy Christensen, sang tokoh utama, sangat membawa jiwa dari Wendy. Saya speechless melihat akting Winstead yang terasa sangat nyata di film ini. Kedua, Ryan Merriman yang memerankan Kevin Fischer, membangun chemistry yang sangat kuat dengan Winstead. Ketiga, adegan eksekusinya yang saya suka—dibarengi teriakan Wendy dan Kevin. Perasaan ketakutan yang ditunjukkan lewat mimik wajah dan gestur tubuh oleh Winstead yang memerankan Wendy juga sangat baik begitupun perasaan bimbang, menyesal yang dirasakan Wendy, dan yang menurut saya , di keseluruhan Final Destination 3, yang paling nyata dari akting Winstead adalah teriakannya (?) *apa hubungannya*. :D

Cerita dimulai dari Wendy Christensen, yang didaulat sebagai fotografer untuk buku tahunan angkatannya, berjalan-jalan ke sebuah taman wisata bersama dengan pacarnya (Jason), teman Jason (Kevin Fischer), pacar Kevin (Carrie), dan kawan-kawannya. Foto-foto yang dipotret Wendy mulai menunjukkan keanehan. Ketakutan Wendy dimulai saat Jason, Kevin, dan Carrie mengajak menaiki Devil’s Flight atau nama dari roller coaster di taman wisata tersebut. Apalagi saat memasuki wahana roller coaster tersebut, terdapat suara-suara mirip setan yang tentunya membuat Wendy makin merasa ketakutan dan janggal. Carrie duduk di jok paling depan roller coaster bersama Jason, pacar Wendy karena ia  enggan mau duduk di belakang. Wendy yang ketakutan, ditemani oleh Kevin, pacar Carrie duduk di belakang. Dan penglihatan Wendy pun dimulai. Hidrolik roller coaster-nya bocor, roda dari roller coaster terlepas, rel patah, dan semua yang menaiki roller coaster tersebut tewas satu per satu. Wendy yang ketakutan setengah mati, berteriak histeris, dan akhirnya orang-orang yang menaiki roller coaster turun satu per satu, namun Carrie dan Jason masih tetap di tempat duduk karena pengaman yang mengunci tubuh mereka tidak ikutan dilepas. Setelah keributan reda, tombol start ditekan, roller coaster mulai mendaki naik, dan semuanya pun terjadi... perlahan-perlahan, death finish them..

Chemistry dari Winstead dan Merriman terasa sangat kuat, sehingga cerita yang ada terasa sangat enak ditonton sekali. Kemudian, ekspresi ketakutan Winstead, suaranya, teriakannya, semuanya terasa sangat nyata sekali, seolah-olah jiwa Wendy sudah melekat di Winstead. Proses eksekusinya juga bagus sekali—kebetulan saya tipe penonton yang tidak takut melihat adegan penuh darah ;p—saya hampir bergidik di setiap proses eksekusi yang ada. Saya tidak tahu kenapa, tapi setelah menyelesaikan film Final Destination 3, saya langsung pluk!. Saya langsung suka dengan film ini, mungkin chemistry dari semua tokoh yang sudah sangat melekat, sehingga cerita yang dibuat menjadi sangat menarik.

Ada 3 adegan yang paling saya sukai: (SPOILER ALERT!)
3. Eksekusi di kereta api
Bagi yang belum menontonnya, mungkin ini bisa menjadi spoiler ;p. Eksekusi di kereta api ini sangat oke sekali, mata saya tidak bisa berpaling melihat ketakutan Wendy, dan detik-detik menjelang hancurnya kereta api. Cara Julie dan Kevin tewas tidak terlalu mengerikan—menurut saya, jadi saya tidak terlalu bergidik melihatnya.

2. Penglihatan Wendy di roller coaster
Premonition  yang didapatkan Wendy saat duduk di atas jok roller coaster seakan nyata dan itulah pertama kalinya, saya bergidik menonton film ini. Bagaimana saat hidrolik-ya bocor, roda roller coaster satu per satu terlepas, teriakan demi teriakan memilukan yang keluar dari para pengunjung yang menaiki roller coaster tersebut, rel yang patah, roller coaster yang sempat tersangkut, dan semua yang menaiki roller coaster tersebut menuju ambang kematian.

1. Pesta ulang tahun dan kembang api McKinley
Adegan demi adegan yang diperlihatkan di tempat ini benar-benar mengguncang adrenalin, dan membuat jantung berdegup kencang tanpa henti, serta rasa penasaran menanti kejadian selanjutnya. Berkali-kali saya bergidik pada momen ini. Sekali lagi, eksekusi di tempat ini juga tak kalah mengerikannya--malah, in my opinion, eksekusi di sini yang paling mengerikan. Yang paling membuat saya bergidik ketika tubuh seorang gadis yang ditembus tombak (atau tongkat). Saya terlompat dari duduk saya saat menonton adegan tersebut. Perjuangan Wendy yang mati-matian, pontang-panting ke sana-kemari juga menjadi salah satu alasan saya menyukai adegan ini.

Conclusion:
Bagi yang tidak suka dengan film yang di dalamnya terdapat adegan darah, mungkin ini bukan film rekomendasi yang baik untuk ditonton, tetapi kalau bagi yang tidak takut atau merasa biasa-biasa saja dengan adegan yang terdapat darahnya, film ini bisa menjadi salah satu alternatif film yang menguji nyali dan mengguncang adrenalin—apalagi kalau nontonnya tengah malam ;p.

Overall, saya memberikan nilai 7/10 untuk film ini. :)
Watch it!


best regards, 

Erison 

No comments:

Powered by Blogger.